Jenis- Jenis Majas & Sarana Retorika



majas adalah bahasa kiasan atau gaya bahasa yang penggunaanya bertujuan membentuk kesan imajinatif bagi yang mendengar sehingga menimbulkan efek-efek tertentu.
Majas adalah sebuah karya sastra yang memiliki nilai tinggi. Majas biasanya mengambarkan sesuatu yang datang dari sebuah refleksi seseorang yang memiliki pemikiran yang mendalam terhadap sebuah keadaan.
Untuk lebih mengetahui apa dan bagaimana itu majas, maka pada tulisan berikut kam akan membagi informasi tentang macam-macam jenis majas berserta contoh,  berikut informasinya :
Secara umum, majas terjadi dari 4 jenis yang masing-masing jenis majas tersebut juga memiliki sub bagian masing-masing. Berikut adalah jenis majas beserta contohnya dan juga sub-sub masing-masing dari ke-4 jenis majas tersebut.

A. Majas Perbandingan
Majas perbandingan terdiri dari 15 sub majas yang diantaranya dapat dilihat secara lengkap dibawah ini beserta contohnya masing-masing.
1. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pegertiannya untuk menyangatkan arti. (Atau majas yang mengugunakan pernyataan yang berlebihan dari kenyataan yang sebenarnya.)
Contoh Majas Hiperbola: harga bensin membumbung tinggi-kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
2. Majas Metafora
Majas Metafora adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama. (Majas ini membandingkan sebagian kalimat atau membandingkan dua hal yang berbeda berdasarkan persamaan tanpa menggunakan kata banding.)
Contoh Majas Metafora: dewi malam telah keluar dari balik awan (dewi malam = bulan). Raja siang keluar dari ufuk timur.
3. Majas Simbolik
Majas simbolik adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagi pebandingan.
Contoh Majas Simbolik: ia adalah seorang lintah darat (lintah darat: pemeras, pemakan riba)
4. Majas Eufimisme
Majas Eufimisme adalah majas perbandingsn yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk meggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang). (majas yang mengganti kata dengan kata lain yang dirasa lebih lembut)
Contoh Majas Eufimisme: Para tunakarya perlu perhatin yang serius dari pemerintah-orang ini berubah akal
5. Majas Litotes
Majas Litotes adalah majas perbandingan yang melukiskan kedaan dengan kata-kata yang belawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri. Syaratnya yang digunakan merendahkan diri itu sesuai dengan yang akan direndahkan.
Contoh Majas Litotes: perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas.
6. Majas Alegori
Majas Alegori adalah majas perbandingan yang memperihatkan satu perbandingan utuh; perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh. (membandingkan keseluruhan)
Contoh Majas Alegori: hidup ini di bandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan (suami:nahkoda istri:juru mudi gelombang:cobaan dalam kehidupan tanah seberang:cita-cita)
7. Majas Personifikasi
Majas Alegori Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat , karakter atau perbuatan manusia kepada benda mati atau makhuluk selain manusia.
Contoh Majas Personifikasi: angin berbisik menyampaikan salamku padanya. Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
8. Majas Alusio
Majas Alusio adalah majas perbandingan dengan menggunakan ungkaan pribahasa yang artinya sudah diketahui umum atau yang sudah lazim digunakan.
Contoh Majas Alusio: ah dia itu tong kosong nyaring bunyinya
9. Majas Antonomasia
Majas Antonomasia adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama orang dengan nama lain
Contoh : Eh... si ganteng datang. Eh... si gendut datang
10. Majas Periprase
Majas periprase adalah daya bahasa yang mengganti kata atau beberapa kata dengan kalimat.
Contoh : aku bertemu dengannya sore hari. Menjadi : aku bertemu dengannya ketika matahari kembali diperaduannya.
11. Majas Simele (asosiasi)
Majas Simele adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berbeda berdasarkan persamaanya menggunakan kata penghubung. Seperti : laksana, bagaikan
Contoh : semangat kerasnya bagaikan baja. Mukanya pucat bagai mayat
12. Majas Tropen
Majas Tropen adalah gaya bahasa yang membandingkan sesuatu pekerjaan/ perbuatan dengan kata lain yang memilki makna sejajar.
Contoh : aku telah mengubur kenangan dalam- dalam tentangnya.
13. Majas Parabel
Majas Parabel adalaj gaya bahasa yang menggunakan perumpamaan dalam hidup yang terdapat dalam kisah atau cerita tertentu.
Contoh : kisah cinta ku ini seperti kisah siti nurbaya ( membandingkan kisah kita dengan kisah lain).
14. Majas Metonimia
Majas Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan ciri atau label dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh : setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api. ( maksudnya kopi kapal api). Saya pulang dari luar negeri naik garuda ( maksudnya pesawat). Dikantongnya selalu terselib gudang garam ( maksudnya rokok gudang garam).
15. Sinekdok
Sinekdok adalah gaya bahasa yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas Sinekdok terdiri atas dua bentuk :
a)      Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan (semua).
Contoh : ayah membeli 3 ekor kambing. Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
b)     Totem pro parte, yaitu menyebutkan semua untuk sebagian.
Contoh : Indonesia mengalahkan Singapura. Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.


B. Majas Pertentangan
Majas pertentangan terdiri dari 7 sub jenis, yang diantaranya akan dijelaskan dibawah ini berikut beserta contoh-contohnya.
1. Majas Antitesis
Majas Antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti. (langsung keblikan aslinya)
Contoh Majas Antitesis: hidup matinya manusia ada ditangan tuhan. Tua muda, besar kecil ikut meramaikan festival itu.
2. Majas Paradoks
Majas paradoks adalah majas pertentangan yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya tidak karena objeknya bertentangan.
Contoh Majas Paradoks: hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai. (kalimatnya nyambung tetapi mempunyai kenyattan yang berbeda atau tidak berhunbungan). Tikus mati kelaparan dilumbung padi yang oenuh berisi.
3. Majas Kontradiksi Intermiris
Majas Kontradiksi Intermiris adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan (menyangkal) dengan penjelasan semula. ( apa yang dikatakan dahulu diingkari dengan penyataan selanjutnya)
Contoh Majas Kontradiksi Intermiris: semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade
4. Majas Okupasi
Majas Okupasi adalah majas pertetangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan dan penjelasan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh Majas Okupasi: merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak.
5. Majas Litotes
Majas Litotes adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuanya untuk merendahkan diri.
Contoh : makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja. Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya.
6. Majas Oksimoron
Majas Oksimoron adalah majas yang seolah- olah bertentangan tapi sebenarnya tidak karean objeknya berbeda / antonimnya berbeda.
Contoh : keramah- tamahan yang bengis
7. Majas Anakronisme
Majas Anakronisme adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya dengan sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar Shakespeare menulisakan jam berbunyi tiga kali ( saat itu belum ada jam).


C. Majas Penegasan
Majas Penegasan terdiri dari 17 sub majas yang diantaranya dapat dilihat secara lengkap dibawah ini beserta contohnya masing-masing.
1. Majas Penegasan Retorik
Majas Penegasan adalah majas penegasan degan mempegunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya.
Contoh Majas Penegasan: mana mungkin orang mati hidup kembali?
2. Majas Simetri
Majas Simetri adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan 1 kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama.
Contoh Majas Simetri: ayah diam serta tak suka berkata-kata
3. Majas Tautologi
Majas Tautologi adalah majas penegasan yang meukiskan sesuatu dangan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti.
Contoh Majas Tautologi: saya khawatir dan was-was akan keselamatannya
4. Majas Klimaks
Majas Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut- turut yang makin lama makin menghebat.
Contoh: semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil, berjejer memenuhi halaman rumah Pak Kades.
5. Majas Simetri
Majas Simetri ialah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan 1 kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama.
Contoh Majas Simetri: ayah diam serta tak suka berkata-kata
6. Majas Repetisi
Majas Repetisi adalah majas perulangan kata/ beberapa kata yang sama dalam kalimat atau harus yang lain sebagai penegasan.
Contoh: selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku. Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
7. Majas Antiklimaks
Majas Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut- turut yang makin lama makin menurun. ( melemah).
Contoh : bapak kepala sekolah, para guru, dan murid- murid, sudah hadir di lapangan upacara.
8. Majas Aliterasi
Majas Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalnya sama.
Contoh : dara damba daku, datang dari danau. Inilah indahnya impian, insan ingat ingkar.
9. Majas Antanaklasis
Majas Antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh : karena sebuah penanya kontroversial, dia menjadi buah bibir masyarakat. Kita harus saling menggantungkan diri satu sama lain, kalau tidak kita telah menggantungkan diri.
10. Majas Paralelisme
Majas Paralelisme adalah majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, hanya disusun dalam baris yang berbeda. Biasanya terdapat dalam puisi.
Contoh : sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lampus
11. Majas Kiasmus
Majas kiamus adalah majas yang berisi perulangan dari sekaligus mengandung inversi.
Contoh:  yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin merasa dirinya kaya. Dalam kehidupan banyak orang pintar yang mengaku bodoh, sedangkan yang bodoh banyak yang mengaku dirinya pintar.
12. Majas Koreksio
Majas Koreksio adalah gaya bahasa yang mengkoreksi (membetulkan ) kata- kata yang salah atau sengaja diucapkan.
Contoh : dia sudah beristri, eh maaf mau beristri.
13. Majas Asin denton
Majas Asin Deton adalah mgaya bahasa yang menyatakan beberapa hal tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh: aku membeli bulpen, kertas, pensil. Kalau kamu pergi ke Surabaya ajaklah Andi, Anton, Dika.

14. Majas Poli Sindenton
Majas Ploi Sindenton adalah gaya bahasa yang mengatakan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh: aku membeli bulpen dan kertas atau pensil.
15. Majas Interupsi
Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau bagaian kalimat yang disisipkan diantara kalimat lain.
Contoh : Anton, teman terbaikku, diangkat menjadi jubir kepala desa.
16. Majas Infersi
Majas Infersi adalah gaya bahasa yang meletakkan predikat di depan subjeknya.
Contoh : pergilah dia kesurau itu ( subjeknya hanya untuk kalimat orang ke satu dan ketiga).
17. Majas Enumorasio
Majas Enumorasio adalah gaya bahasa yang mengatakan satu persatu peristiwa, sehingga maksud kalimat menjadi jelas.
Contoh: Angin berhembus sepoi- sepoi, kicauan burung bersatuan tiada henti, sinar matahari menerpa dengan lembut, suasana pagi ini sangat indah.

D. Majas Sindiran
Majas Sindiran terdiri dari 5 sub bagian majas, berikut adalah penjelasanya dari masing-masing sub majas sindiran tersebut yang akan dipublikasikan beserta contohnya.
1. Majas Sarkasme (sindiran yang paling kasar)

Majas Sarkasme ialah majas sindiran yang terakasar langsung menusuk perasaan.
Contoh Majas Sarkasme: otakmu memang otak udang!, Kamu buta ya! Ada orang di depan masih juga ditabrak.
2. Majas Ironia
Majas Ironia adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan sebalikanya dari yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang. (majas yang paling halus, yang menggunakan kata- kata yang artinya justru sebaliknya)
Contoh Majas Ironia: harum benar baumu sore ini!. Bagus besar tulisanmu, sampai- sampai aku tidak bisa membacanya.
3. Majas Sinisme ( agak kasar )
Majas Sinisme adalah gaya sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar.
Contoh Majas Sinisme: muntah aku melihat perangaimu yang tak pernah berubah!. Barang murahan seperti itu kok di pamerkan.
4. Majas Inuendo
Majas Sindirin adalah gaya bahasa sindiran yang penyataan nya mengecilkan kenyataan sebenarnya
Ciri- ciri nya : ada kata operasional untuk mengecilkan. Sepreti : sedikit
Contoh : dia kaya raya karena sedikt korupsi, alaaah... dicubit sedikit saja sudah marah.
5. Majas Satire
majas satire adalah majas yang tidak punya arah yang jelas. Karena majas ini menggunakan ungkapan sarkasme, ironi, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll
contoh : kamu ini budek atau tuli? Bertelinga kok tidak mendengar. Ampun dech, pekerjaan semudah ini saja tidak bisa dikerjakan.

SARANA RETORIKA
Sarana retorika merupakan alat untuk mengungkapkan keseluruhan bentuk, dalam arti bentuk yang terjalin dari kata-kata tersebut. Sarana retorika ini meliputi tiga hal yakni, ambiguitas, enjabemen, dan elipsis.
Tautology adalah sarana retorika yang menyatakan hal atau keadaan dua kali; maksudnya supaya arti kata atau keadaan itu lebih mendalam bagi pembaca atau pendengar. Seiring kata yang dipergunakan untuk mengulang itu tidak sama, tetapi artinya sama atau hampir sama.
Pleonasme (keterangan berulang) ialah sarana retorika yang sepintas lalu seperti tautology, tetapi kata yang kedua sebenarnya telah tersimpul dalam kata pertama.
Enumerasi ialah sarana retorika yang berupa pemecahan suatu hal atau keadaan menjadi beberapa bagian dengan tujuan agar hal atau keadaan itu lebih jelas dan nyata.
Paralelisme (persejajaran) ialah mengulang kalimat yang maksud tujuannya serupa. Kalimat yang berikut hanya dalam satu atau dua kata berlainan dari kalimat yang mendahului.
Retorik retisense, sarana ini mempergunakan titik-titik banyak untuk mengganti perasaan yan tak terungkapkan.
Paradoks adalah sarana retorika yang menyatakan sesuatu secara berlawanan.
Kikasmus ialah sarana retorika yang menyatakan sesuatu diulang, dan salah satu bagian kalimatnya dibalik posisinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tembang Pocung Sing Mujudake Cangkriman

RPP KELAS 1 TEMA 7 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1